Jakarta – Suasana kafe di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, mendadak terasa hening. Meskipun acara nobar (nonton bareng) biasanya berisik, kali ini jauh dari keramaian suara suporter.
Mereka memandangi layar proyektor dengan tatapan kosong tanpa harapan. Setelah Zhang Yuning mencetak gol di menit ke-44, sekaligus menggandakan keunggulan China menjadi 2-0, suasana semakin sunyi. Akibatnya, Indonesia tertinggal cukup jauh.
BACA JUGA:Â Debut Mees-Eliano dan Ramuan Baru STY
Dominasi yang Tak Berbuah Hasil untuk Timnas Garuda
Sakit namun tak berdarah. Barangkali, itulah yang dirasakan suporter Indonesia semalam. Meskipun anak asuh Shin Tae-yong mendominasi jalannya pertandingan, hasilnya tetap menyakitkan, yaitu kekalahan 2-1 dari China, tim yang disebut sebagai yang terlemah di Grup C, Ronde 3, Babak Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Meskipun mendominasi, Timnas Garuda justru minim kreasi. Inilah yang mungkin menjadi sorotan publik sepakbola nasional. Statistik pertandingan jelas menunjukkan Indonesia unggul jauh dibanding China. Sebagai contoh, dalam ball possession, Jay Idzes dan kawan-kawan berhasil menguasai 76 persen.
Selain itu, dari segi shots on target, Indonesia mampu melepaskan enam tembakan tepat sasaran dari 14 percobaan. Sementara itu, China hanya melepaskan tiga tembakan ke gawang Marten Paes, namun sayangnya dua di antaranya berhasil menjadi gol.
Kekecewaan yang Sulit Dipahami
Tak heran jika kekecewaan dan kemarahan muncul atas hasil pertandingan semalam. Terlebih lagi, di saat Indonesia sangat membutuhkan tiga poin, yang diperkirakan bisa didapat ketika melawat ke China, pertandingan malah berakhir tanpa hasil memuaskan. Karena itu, harapan Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026 tampak semakin tipis.
Pastinya, peluang itu kini semakin mengecil. Sebulan mendatang, Timnas Garuda harus menghadapi dua tim kuat, yakni Jepang dan Arab Saudi, di Gelora Bung Karno, Jakarta. Oleh sebab itu, Timnas butuh keajaiban untuk bisa menembus babak berikutnya.
Shin Tae-yong Harus Bertanggung Jawab
Lalu, siapa yang harus disalahkan? Tentu saja, dalam hal ini, Shin Tae-yong harus bertanggung jawab. Perjudiannya semalam membuat Garuda terpuruk di hadapan tembok China. Oleh karena itu, publik kini mulai mempertanyakan kemampuan sesungguhnya dari Shin Tae-yong.






