RUANGBICARA.co.id – Paris Saint-Germain berhasil menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya usai mengalahkan Inter Milan pada laga final yang berlangsung pada 1 Juni 2025 dini hari di Allianz Arena, Munich.
Dalam hal yang sama, kemenangan telak ini merupakan buah dari kerja keras para pemain PSG yang tampil agresif sejak awal babak pertama. Bek kanan PSG, Achraf Hakimi, menjadi pemain pertama yang mencetak gol pada menit ke-12. Selang delapan menit kemudian, tepatnya di menit ke-20, pemain muda berusia 19 tahun, Desire Doue, turut ambil bagian dalam pesta gol tersebut.
BACA JUGA: Bukan Lukaku, Inilah Dua Pemain Kunci Inter Milan Versi Simone Inzaghi
Hingga turun minum, PSG unggul dua gol. Memasuki babak kedua, PSG terus memberikan tekanan dan mengancam gawang Inter Milan yang dikawal oleh kiper Yan Sommer.
Di pertengahan babak kedua, pada menit ke-63, Desire Doue kembali mencetak gol dan menambah keunggulan menjadi 3-0. Tak berhenti di situ, PSG menambah dua gol lagi masing-masing pada menit ke-73 dan 86. Khvicha Kvaratskhelia ikut mencatatkan namanya di papan skor, sementara Senny Mayulu menjadi penutup pesta gol PSG. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Le Parisien 5-0.
Kemenangan telak ini menjadi saksi sejarah bagi Paris Saint-Germain dalam meraih trofi Liga Champions pertama mereka. Di sisi lain, pelatih PSG, Luis Enrique, turut larut dalam suka cita tersebut.
Impian terwujud
Dalam wawancara usai pertandingan (1/6), Enrique mengungkapkan bahwa dirinya sejak awal memang memiliki impian untuk kembali menjuarai trofi “Si Telinga Besar”. Kini, impian itu terwujud dalam momen yang sangat spesial bersama PSG — sekaligus menjadi gelar juara pertama bagi klub asal ibu kota Prancis tersebut.
“Sejak hari pertama saya mengatakan ingin memenangkan trofi penting, dan Paris tidak pernah memenangkan Liga Champions. Kami melakukannya untuk pertama kalinya, ini merupakan perasaan yang luar biasa untuk membuat banyak orang bahagia,” ucap Enrique dengan bahagia.
Tidak hanya meraih kemenangan, PSG yang mencetak lima gol tanpa balas ini juga berhasil mencatatkan rekor sebagai kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.