Siapa Saja Pengusaha yang Masuk 9 Naga? Inilah Jawaban Versi ChatGPT

RUANGBICARA.co.id – Istilah “sembilan naga” sering digunakan di Indonesia untuk merujuk pada sekelompok pengusaha yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi dan politik di Indonesia. Namun, daftar pasti dari siapa saja yang termasuk dalam kelompok ini tidak selalu jelas atau disepakati secara umum. Berikut beberapa nama yang sering disebut-sebut dalam konteks ini:

1. Anthony Salim

Pertama, ada Anthony Salim, CEO Salim Group, yang memiliki banyak bisnis di berbagai sektor seperti makanan, agribisnis, dan properti.

BACA JUGA: Ini Dia, 5 Tempat Pendakian Gunung Dekat Jakarta

2. James Riady

Selanjutnya, ada James Riady, CEO Lippo Group, yang bergerak di bidang properti, kesehatan, pendidikan, dan media.

3. Eka Tjipta Widjaja

Kemudian, ada Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group yang beroperasi di sektor pulp dan kertas, agribisnis, telekomunikasi, dan properti.

4. Robert Budi Hartono

Selain itu, ada Robert Budi Hartono, salah satu pemilik Djarum Group dan Bank Central Asia (BCA), yang terlibat dalam bisnis rokok dan perbankan.

5. Michael Bambang Hartono

Selain Robert, ada juga Michael Bambang Hartono, saudara Robert Budi Hartono, yang juga merupakan pemilik Djarum Group dan BCA.

6. Sukanto Tanoto

Selanjutnya, ada Sukanto Tanoto, pendiri dan pemilik Raja Garuda Mas Group, yang berbisnis di bidang pulp dan kertas, kelapa sawit, dan energi.

7. Chairul Tanjung

Setelahnya, ada Chairul Tanjung, pemilik CT Corp, yang berbisnis di sektor media, ritel, dan keuangan.

8. Hary Tanoesoedibjo

Selain itu, ada Hary Tanoesoedibjo, pemilik MNC Group, yang bergerak di bidang media, keuangan, dan properti.

9. Low Tuck Kwong

Terakhir, ada Low Tuck Kwong, pengusaha yang bergerak dalam bisnis batu bara dan pemilik Bayan Resources.

BACA JUGA: Inisial T Bikin Gaduh, Dikaitkan dengan Tomy Winata

Secara keseluruhan, kelompok ini disebut memiliki jaringan luas dan pengaruh signifikan dalam politik dan ekonomi Indonesia, sering kali melalui kepemilikan bisnis besar dan hubungan dekat dengan pejabat pemerintah. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan istilah “sembilan naga” bisa menjadi subyektif dan interpretatif, tergantung pada sumber dan konteks pembahasannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *