RUANGBICARA.co.id – Dunia perfilman Hollywood kembali mengguncang layar lebar lewat film aksi futuristis Bloodshot, yang dibintangi aktor laga ikonik Vin Diesel.
Film ini diadaptasi dari komik populer Valiant dengan judul serupa, menghadirkan cerita tentang teknologi canggih yang mengaburkan batas antara manusia dengan mesin.
BACA JUGA:Â Bakal Segera Tayang, Apa yang Membedakan Agak Laen 2 dengan Film Pertama?
Dalam film ini, Vin Diesel memerankan Ray Garrison, seorang prajurit elit yang gugur dalam sebuah misi berbahaya. Namun, kematian tersebut ternyata bukanlah akhir.
Melalui eksperimen militer rahasia, Ray dihidupkan kembali oleh sebuah perusahaan teknologi. Kebangkitan itu membuatnya berubah menjadi sosok dengan kekuatan luar biasa.
Selain itu, tubuh Ray dipenuhi jutaan nanobot yang mampu memperbaiki luka dalam sekejap, meningkatkan kekuatan fisik, hingga memberinya kecepatan dan daya tahan super. Dengan kemampuan tersebut, ia menjelma menjadi Bloodshot, prajurit masa depan yang hampir mustahil dikalahkan.
Ingatan Dimanipulasi
Namun, perjalanan Ray tidak semudah yang dibayangkan. Meski terlihat sempurna, ternyata ingatannya bisa dimanipulasi oleh pihak yang membangkitkannya. Akibatnya, ia tidak benar-benar bebas. Alih-alih menjadi pahlawan, Ray justru dijadikan alat untuk menjalankan misi-misi berbahaya, bahkan tanpa sadar membunuh target yang sebenarnya bukan musuhnya.
Karena itu, konflik besar dalam Bloodshot adalah perjuangan Ray untuk merebut kembali kendali atas hidupnya. Apakah ia mampu melawan manipulasi tersebut, atau justru selamanya menjadi boneka teknologi?
Menariknya, Bloodshot tidak hanya menawarkan aksi penuh ledakan khas Vin Diesel. Film ini juga menyentuh pertanyaan filosofis tentang identitas, kebebasan, dan harga diri manusia. Jika kenangan bisa direkayasa, bagaimana seseorang tahu siapa dirinya yang sebenarnya?
Dengan sentuhan cerita yang lebih dalam, Bloodshot tidak sekadar menampilkan perkelahian brutal, tetapi juga membawa penonton merenungi arti menjadi manusia di era teknologi canggih.
