Supermoon Emas 2025 Akan Terangi Langit, Benarkah Tanda Kiamat Sudah Dekat?

RUANGBICARA.co.id – Pada malam 4 November 2025, langit Indonesia akan menyajikan pemandangan menakjubkan. Adanya fenomena Supermoon Emas atau Beaver Moon diperkirakan bakal menjadi purnama terbesar dan paling terang sepanjang tahun 2025.

Namun, di balik keindahannya, muncul pertanyaan dari sebagian masyarakat: Apakah fenomena langit ini menjadi tanda kiamat sudah dekat?

BACA JUGA: Ternyata Banyak Banget! Ini 20 Hari Penting di Bulan November yang Jarang Diketahui Orang

Menurut laporan astronomi, Supermoon Emas merupakan supermoon kedua dari tiga rangkaian purnama raksasa yang menutup tahun 2025. Fenomena ini terjadi ketika bulan berada di jarak sekitar 27.000 kilometer lebih dekat ke Bumi dibanding orbit normalnya.

Akibatnya, bulan akan tampak 7% lebih besar dan 16% lebih terang dari purnama biasanya. Para astronom menyebut momen ini sebagai perigee moon, yakni saat bulan berada di titik terdekat dengan Bumi pada fase purnama penuh.

Puncak Supermoon akan terjadi pada 5 November 2025 pukul 13.31 UTC, sementara waktu terbaik untuk melihatnya adalah sesaat setelah bulan terbit di ufuk timur. Pada posisi rendah ini, bulan akan tampak keemasan dan sangat besar karena efek optik Moon Illusion.

Asal-usul

Nama lain dari fenomena ini adalah Beaver Moon, berasal dari tradisi suku asli Amerika Utara. Istilah ini merujuk pada waktu ketika berang-berang membangun sarang menjelang musim dingin, sementara pemburu kuno memasang perangkap sebelum sungai membeku.

Selain makna historisnya, Supermoon Emas juga dianggap sebagai simbol keseimbangan antara alam, musim, dan kehidupan manusia yang terus beradaptasi dengan perubahan alam semesta.

Menariknya, pada malam yang sama, bulan akan berada di rasi Taurus dan tampak berdekatan dengan bintang oranye terang Aldebaran serta gugus Pleiades (Tujuh Bidadari). Ketiganya akan membentuk segitiga langit yang memesona dan dapat disaksikan hampir sepanjang malam.

Untuk menikmati keindahan ini, pengamat langit disarankan mencari lokasi terbuka dengan minim polusi cahaya, seperti pantai, pegunungan, atau pedesaan.

Para ahli menilai bahwa bulan tidak akan tampak sebesar dan seterang ini lagi hingga 24 November 2026, sehingga Supermoon Emas 2025 menjadi momen langka dan istimewa bagi pecinta astronomi.

Benarkah Pertanda Kiamat?

Fenomena langit seperti Supermoon sering menimbulkan tafsir mistik, termasuk dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat. Namun, menurut Ustadz Muhammad Alvin Nur Choironi, pegiat kajian tafsir dan hadits serta alumnus Pesantren Luhur Darus Sunnah, tidak ada dalil sahih yang menyebutkan Supermoon sebagai tanda kiamat.

“Dalam hadits-hadits sahih, tanda-tanda kiamat besar (kubra) sudah dijelaskan secara jelas, dan fenomena seperti Supermoon tidak termasuk di dalamnya,” ujarnya seperti dikutip NU Online, Senin (3/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa dalam literatur klasik, banyak hadits yang membahas tanda-tanda kiamat, namun tidak semuanya berstatus sahih. Sebagian besar hadits membicarakan tanda-tanda kecil kiamat (sughra) yang sudah terjadi sejak masa Rasulullah SAW.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *