Jakarta – Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Penyanyi sekaligus aktris legendaris Indonesia, Titiek Puspa, meninggal dunia pada Kamis sore, 10 April 2025.
Titiek tutup usia di umur 87 tahun setelah sempat dirawat di RS Medistra, Gatot Subroto, Jakarta Selatan karena mengalami pendarahan otak.
Sebelumnya, ia sempat dilarikan ke rumah sakit usai menjalani syuting program televisi. Kondisinya memburuk hingga harus menjalani operasi kepala. Meski sempat mendapat perawatan intensif, Tuhan berkehendak lain.
Untuk mengenang jasanya, berikut lima fakta unik tentang Titiek Puspa yang bisa bikin generasi muda, termasuk Gen Z, lebih mengenal sosok melegenda ini.
BACA JUGA: Bupati Way Kanan Ali Rahman Meninggal Dunia, Tak Disangka Respon Warganya Begini
1. Nama “Titiek Puspa”
Awalnya, Titiek Puspa lahir dengan nama Sudarwati. Ia sempat beberapa kali mengganti nama hingga menjadi Sumarti.
Saat mengikuti lomba menyanyi secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua, ia menggunakan nama samaran “Titiek Puspo” agar tidak ketahuan. Nama itu berasal dari nama panggilannya, “Titiek,” dan nama ayahnya, “Puspo.”
Akhirnya, nama itu menjadi identitas panggungnya. Bahkan Presiden Soekarno sendiri yang kemudian menyempurnakan dan menetapkan nama tersebut menjadi “Titiek Puspa.”
2. Punya Orkes
Sejak awal karier, Titiek Puspa tidak hanya menyanyi, tapi juga memimpin grup musik pengiringnya sendiri bernama Puspa Sari. Ia memulai karier di Semarang lewat ajang Bintang Radio, lalu bergabung dengan Orkes Studio Jakarta dan tampil di berbagai acara TVRI.
Album-album seperti Si Hitam dan Doa Ibu membuktikan kepiawaiannya sebagai pencipta lagu. Lagu-lagunya seperti “Pantang Mundur” dan “Minah Gadis Dusun” menjadi karya legendaris yang masih dikenang hingga kini.
3. Mengidap Kanker
Pada 2009, Titiek Puspa didiagnosis mengidap kanker serviks. Namun ia tidak menyerah. Selama menjalani pengobatan dan kemoterapi di Singapura, ia justru produktif menciptakan lagu.
Dalam waktu dua bulan, ia menulis 61 lagu! Ia pun berhasil sembuh dan menyebut doa serta terapi sebagai kunci kesembuhannya.






