Beberapa halte yang telah direvitalisasi di antaranya:
- Halte Simpang Ragunan
- Halte Bendungan Hilir
- Halte Damai
- Halte Grogol Reformasi
- Halte Halimun
- Halte Pancoran
- Halte Semanggi
Transjakarta juga mengembangkan layanan digital melalui aplikasi TJ untuk mempermudah pelanggan dalam mengakses informasi terkait transportasi.
Selain mengandalkan pendapatan dari tarif penumpang, Transjakarta juga berhasil meningkatkan pendapatan non-farebox hingga 3,5 kali lipat dalam dua tahun terakhir. Hal ini dicapai melalui optimalisasi pemanfaatan aset serta pengelolaan intellectual property.
Sementara, Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph, menambahkan bahwa peningkatan SDM menjadi salah satu prioritas perusahaan. Melalui Transjakarta Academy, perusahaan membentuk tenaga kerja yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
“Kelas pertama akademi ini diikuti oleh 20 peserta, dan besok, Jumat, mereka akan diwisuda,” jelas Daud.
BACA JUGA:Â Mampu Turunkan Emisi Karbon hingga 420 Ribu Ton, Ini Daftar Operator Bus Listrik di Jakarta
Sebagai bagian dari komitmen terhadap transportasi ramah lingkungan, Transjakarta juga telah meluncurkan 300 unit bus listrik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 200 unit sudah beroperasi untuk mendukung transportasi berkelanjutan di Jakarta.
Dengan demikian, pencapaian Transjakarta di tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pelanggan, efisiensi subsidi, serta perluasan cakupan layanan. Dengan strategi optimalisasi aset, pengembangan SDM, dan inovasi teknologi, Transjakarta terus berkomitmen menghadirkan transportasi publik yang lebih baik bagi masyarakat Jakarta.






