RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Penguatan transportasi perdesaan berbasis kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dinilai menjadi langkah strategis untuk memperbaiki konektivitas desa, khususnya di wilayah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP). Selain efisien dan ramah lingkungan, transportasi berbasis EV juga dianggap mampu mendukung mobilitas harian masyarakat desa hingga kebutuhan kebencanaan.
Saat ini, kondisi transportasi perdesaan di Indonesia mengalami penurunan signifikan. Bahkan, di Pulau Jawa yang dikenal memiliki aksesibilitas relatif baik, angkutan perdesaan yang masih beroperasi tercatat kurang dari 5 persen, dengan mayoritas armada berusia di atas 10 tahun.
BACA JUGA:Â Kongres X MTI Tetapkan Haris Muhammadun sebagai Ketua Umum Baru
Penurunan layanan angkutan perdesaan dipicu oleh meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi, persaingan dengan transportasi daring, hingga beban operasional yang tidak lagi sebanding dengan pendapatan operator. Akibatnya, banyak desa semakin terisolasi dan kesulitan mengakses layanan pendidikan, kesehatan, pasar, pusat ekonomi, hingga distribusi hasil bumi.
Ketimpangan
Kondisi ini berbanding terbalik dengan visi pembangunan nasional. Salah satu butir Misi Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pembangunan dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi serta pengentasan kemiskinan.
Selain itu, RPJMN 2025–2029 juga menempatkan pembangunan desa, pengurangan ketimpangan wilayah, dan penyediaan layanan transportasi dasar sebagai prioritas utama negara.
Oleh karena itu, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengidentifikasi sejumlah persoalan mendasar dalam penyelenggaraan transportasi perdesaan dan layanan perintis. Di antaranya ketimpangan akses antarwilayah, rendahnya konektivitas desa tertinggal, belum optimalnya peran angkutan perintis, hingga lemahnya koordinasi lintas sektor.
Selain itu, keterbatasan pendanaan dan belum adanya kerangka kebijakan terpadu membuat layanan transportasi di wilayah 3TP sulit berkembang secara berkelanjutan.






