Jakarta – Kemacetan parah di sekitar Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (17/4/2025), mengundang perhatian. Antrean kendaraan mengular hingga 8 kilometer, dari Sungai Bambu hingga gerbang pelabuhan. Ini menjadi salah satu kemacetan terburuk yang pernah terjadi di kawasan tersebut.
Kemacetan yang terus terjadi menunjukkan masalah serius dalam pengelolaan kawasan pelabuhan. Djoko Setijowarno, Pakar Transportasi dan Wakil Ketua MTI Pusat, menyatakan bahwa hal ini terjadi karena kurangnya perhatian terhadap tata kelola kawasan pelabuhan.
Menurut Djoko, pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok terlalu fokus pada sisi laut, sementara sisi darat yang menjadi akses utama truk dan kendaraan lain tidak dikembangkan.
BACA JUGA:Â Sahroni Ungkap Kemacetan Horor Jakarta yang Lumpuhkan Ekonomi
Akses menuju pelabuhan masih sangat bergantung pada jalan raya, sementara jalur rel yang dulu ada kini hampir sepenuhnya diputus.
“Pelabuhan harus memperhatikan kapasitas darat, seperti tempat parkir truk, toilet, dan fasilitas lainnya,” jelas Djoko.






