Ia didampingi Dirjen EBTKE Eniya Listiani Dewi dan Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri, menunjukkan bahwa teknologi hijau tak hanya soal masa depan, tetapi telah hadir dan bisa dirasakan hari ini.
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan, Andriah Feby Misna menegaskan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam mendorong pemanfaatan hidrogen di Indonesia.
Ia juga memperkenalkan National Roadmap of Hydrogen & Ammonia (RHAN) yang memuat strategi implementasi, rencana aksi dengan target jelas, serta sistem pemantauan dan evaluasi menyeluruh.
“Indonesia memiliki potensi hidrogen yang sangat besar. Melalui RHAN, kita tidak hanya merancang masa depan, tetapi juga mengawal setiap langkah menuju energi yang bersih dan berkelanjutan,” tegas Feby.
Sementara, Managing Director Listrik Indonesia Media sekaligus penyelenggara GHES 2025, Irwadhi Marzuki, menyatakan bahwa pameran ini adalah wujud nyata dari komitmen terhadap transisi energi hijau.
“Pameran ini adalah bentuk komitmen kami untuk mempercepat transisi menuju energi hijau,” ucap Irwadhi.
Terakhir, Irwadhi menyebut bahwa GHES ke depan akan lebih besar lagi. Ia berharap ke depannya lebih banyak negara bisa ikut serta, tidak hanya 10 negara seperti tahun ini.
BACA JUGA: GHES 2025 Buka Mata Robertus Tentang Masa Depan Energi
“Kedepannya, peserta akan datang dari berbagai penjuru dunia. Kami ingin GHES menjadi ajang bertemunya pelaku industri global dalam membangun ekosistem hidrogen yang berkelanjutan,” tambahnya.
