“Proses renovasi dilakukan dengan mempertahankan material lama sesuai kaidah teknis. Selain itu, kami juga memastikan pengelolaan bangunan ini dilakukan dengan baik,” tambahnya.
Tim teknis telah melakukan observasi pada Gedung Merdeka dan menemukan kerusakan struktural, mekanikal, dan elektrikal. Salah satu penyebab kerusakan adalah penurunan muka tanah yang diperkirakan terjadi akibat perubahan muka air tanah serta kedekatan bangunan dengan sungai.
“Revitalisasi membutuhkan Rekomendasi Teknis dari Ditjen Sumber Daya Air untuk memastikan keamanan bangunan, terutama terkait dampak lingkungan,” jelas Diana.
BACA JUGA:Â Beton Ramah Lingkungan: Solusi Hijau untuk Masa Depan Industri Konstruksi
Selain menjaga nilai sejarah, revitalisasi Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika juga diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung. Langkah ini menjadi salah satu upaya melindungi warisan budaya Indonesia sekaligus meningkatkan daya tarik kawasan wisata di Bandung.