Hubungan keduanya
Meskipun pertemuan ini berlangsung akrab, hubungan Gibran dan Try Sutrisno sebelumnya sempat menjadi perbincangan publik. Hal ini terjadi karena Forum Purnawirawan TNI-Polri, yang salah satu penandatangannya adalah Try Sutrisno, pernah mengusulkan kepada MPR RI agar Gibran dicopot dari jabatan Wakil Presiden.
Lebih lanjut, forum yang terdiri dari ratusan purnawirawan jenderal, laksamana, marsekal, dan kolonel tersebut mengeluarkan delapan tuntutan penting. Di antaranya adalah penolakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), pembatasan tenaga kerja asing, hingga usulan reshuffle menteri yang diduga terlibat korupsi. Oleh karena itu, deklarasi tersebut mendapat perhatian besar dari publik.
Salah satu poin yang paling memicu kontroversi adalah usulan pergantian Wakil Presiden. Usulan ini didasari dugaan adanya pelanggaran hukum acara Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusan yang membolehkan Gibran maju di Pemilu 2024. Akibatnya, wacana ini sempat memanas di ruang publik.
BACA JUGA:Â Dijanjikan Prabowo-Gibran di Pilpres, Tapi Transportasi Massal Masih Jalan di Tempat
Selain Try Sutrisno, sejumlah nama besar juga ikut menandatangani deklarasi tersebut. Mereka antara lain Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn.) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn.) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn.) Hanafie Asnan. Keterlibatan tokoh-tokoh senior ini, tentu saja, semakin menambah bobot politik dari tuntutan yang diajukan forum tersebut.
