“Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan. Tugas kita adalah membawa pasien ke rumah sakit untuk diobati,” jelas Edi.
Edi menambahkan bahwa evaluasi terhadap kinerja pemerintah kelurahan akan dilakukan untuk mencegah hal serupa terulang. “Ini sudah satu tahun dibiarkan. Insya Allah, ke depan ini menjadi bahan evaluasi kami,” katanya.
Di sisi lain, orang tua Wahyudin, Khaerudin, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Andra Soni, Budi Rustandi, dan Edi Santoso atas bantuan yang telah diberikan.
“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mereka,” ujarnya.
Khaerudin juga mengaku terharu karena anaknya dijemput dari rumah hingga diantar ke rumah sakit tanpa dikenakan biaya apa pun.
“Saya sangat bahagia. Semua ditanggung. Terima kasih banyak,” tambahnya.
BACA JUGA:Â Libur Nataru, Menkes Terjunkan 100 Personel Nakes Bertugas di Posko Kesehatan Pelabuhan Merak
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya respons cepat pemerintah terhadap warga yang membutuhkan pertolongan medis. Dukungan yang diberikan oleh para pejabat daerah menunjukkan komitmen nyata dalam membantu masyarakat. Namun, kritik terhadap kurangnya respons dari aparat kelurahan juga menjadi catatan penting untuk perbaikan ke depan.






