Dudy juga meminta agar seluruh operator dan pengelola transportasi memeriksa kondisi cuaca terkini dari BMKG secara rutin. Langkah ini diperlukan untuk menyesuaikan tindakan yang tepat dengan prakiraan cuaca. Sebab, dalam kondisi cuaca ekstrem, perubahan cuaca bisa terjadi sangat cepat.
“Selain itu, pengalihan transportasi dan lalu lintas perlu dipersiapkan jika terjadi pembatalan keberangkatan atau penutupan akses akibat cuaca,” tambah Dudy.
Dengan curah hujan tinggi, angin kencang, petir, gelombang tinggi, dan potensi banjir, perjalanan transportasi berpotensi terganggu, seperti penundaan atau pembatalan perjalanan dan pengalihan arus lalu lintas.
BACA JUGA:Â Indonesia-Malaysia Perkuat Kerja Sama di Sektor Kelapa Sawit
“Aspek keselamatan harus menjadi prioritas dalam segala kondisi. Jika perlu, kita bisa menunda atau membatalkan perjalanan. Keselamatan penumpang adalah yang utama,” tegas Dudy.
