Workshop Penguatan Peran Sekda, APKASI Dorong Pemerintahan Daerah Lebih Solid

Nur Arifin juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat, sektor swasta, dan akademisi dalam pembangunan, yang dikenal dengan konsep pentahelix.

“Tidak ada lagi alasan efisiensi, kurangnya anggaran, atau regulasi yang menghambat pekerjaan. Quick win dalam 100 hari ke depan akan menentukan kepercayaan masyarakat. Ketika masyarakat percaya, apapun yang diciptakan oleh kepala daerah, didukung oleh sistem governance yang dinamis dan melayani, maka kabupaten-kabupaten di Indonesia akan melesat maju sesuai cita-cita kita bersama, menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya penuh semangat.

Mewakili Dewan Pengurus, Nur Arifin juga mengapresiasi partisipasi para sekda dalam workshop ini.

“Terima kasih atas komitmennya. Mari kita hantarkan kepala daerah yang dipilih secara politis oleh masyarakat untuk melayani sebaik-baiknya. Selamat bekerja, bapak-ibu sekda,” ucap Bupati Trenggalek ini.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang, memberikan pengantar tentang peran Apkasi bagi pemerintahan daerah.

Ia menjelaskan bahwa Apkasi merupakan mitra strategis yang menjembatani kepentingan pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat. Selain itu, Apkasi juga aktif menjalankan berbagai program di bidang pendidikan, pengelolaan sampah, serta penguatan UKM.

“Kami juga membentuk kelompok kerja (pokja) untuk menyerap aspirasi daerah sebagai forum konsultasi, koordinasi, dan advokasi kebijakan strategis yang dilaksanakan secara berkala. Pokja ini diharapkan menjadi wadah bagi pemerintah kabupaten dalam membahas isu-isu penting serta menyusun rekomendasi kebijakan yang mendukung pembangunan daerah secara optimal. Salah satu anggota pokja ini adalah para sekda, guna memperkuat peran advokasi dan kebijakan,” jelasnya.

BACA JUGA: Bio Farma Perkuat Industri Vaksin Kerja sama dengan Arabio dari Arab Saudi

Perlu diketahui, workshop ini juga menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, antara lain Pakar Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Dr. Vishnu Juwono; Pakar Kebijakan Publik Universitas Bangka Belitung, Ariandi Zulkarnain; serta Direktur Politician Academy, Bonggas Adhi Chandra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *