RUANGBICARA.co.id – Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momen penting yang menjadi tonggak dasar ideologi negara. Pancasila bukan sekadar kumpulan lima sila, melainkan landasan filosofis yang membentuk jati diri bangsa.
Pancasila pertama kali diutarakan oleh Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada tahun 2025 ini, peringatan Hari Lahir Pancasila mengusung tema: “Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju Indonesia Raya.”
Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan gagasan tentang dasar negara Indonesia merdeka. Lima prinsip yang diajukan tersebut kemudian dikenal dengan nama “Pancasila”, yang terdiri dari:
- 
Kebangsaan Indonesia 
- 
Internasionalisme atau perikemanusiaan 
- 
Mufakat atau demokrasi 
- 
Kesejahteraan sosial 
- 
Ketuhanan yang berkebudayaan 
Konsep ini kemudian disempurnakan dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, dan disahkan sebagai dasar negara dalam Pembukaan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.
Seiring perkembangan zaman, Pancasila sebagai dasar negara menghadapi tantangan baru di era digital dan globalisasi. Tantangan tersebut antara lain individualisme, radikalisme, hingga disinformasi. Oleh karena itu, peringatan Hari Lahir Pancasila bukan hanya menjadi seremoni, tetapi juga momentum refleksi dan aksi nyata.
Berikut lima cara sederhana untuk memaknai Hari Lahir Pancasila secara nyata:
1. Mengamalkan Nilai Pancasila

 
																						




