5 Strategi Industri Furnitur di Tengah Tantangan Geopolitik

Pada tahun 2024, enam perusahaan dalam Program Pengembangan Konsep Desain Industri Furnitur berpartisipasi dalam pameran Index Plus New Delhi di India.

Produk furnitur Indonesia mendapat sambutan positif dari konsumen India. Selain itu, pemerintah juga mendorong belanja APBN dengan memanfaatkan produk ber-TKDN untuk meningkatkan pasar dalam negeri.

4. Memfasilitasi Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Produk

Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas, Kemenperin menjalankan Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayu sejak 2022.

Program ini telah memberikan manfaat bagi 33 perusahaan dengan total nilai reimburse mencapai Rp20,6 miliar.

Selain itu, Kemenperin juga mengadakan workshop kolaborasi antara desainer dan pelaku industri untuk mengembangkan konsep desain furnitur serta menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) guna meningkatkan kualitas produk.

5. Memfasilitasi Iklim Usaha yang Kondusif dan Investasi

Kemenperin juga berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan memberikan berbagai insentif seperti tax allowance, tax holiday, super deduction tax, serta kemudahan prosedur ekspor dan impor.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri furnitur di pasar global.

“Selain mendorong ekspor, pelaku industri furnitur diharapkan tetap memperhatikan pasar dalam negeri. Dengan inovasi produksi yang lebih efisien, masyarakat Indonesia juga dapat menikmati produk furnitur berkualitas karya anak bangsa,” pungkas Putu Juli Ardika.

BACA JUGA: Punya Gubernur Baru, Pramono-Rano Disambut Meriah di Balai Kota Jakarta

Dengan penerapan strategi ini, diharapkan industri furnitur Indonesia semakin kompetitif di tengah tantangan global yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed