RUANGBICARA.co.id, Jakarta — Dukungan terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Thorcon 500 di Pulau Kelasa, Bangka Belitung, menunjukkan tren positif.
Hal itu terungkap, berdasarkan hasil Survei Penerimaan Masyarakat Tahap II tahun 2025 yang dilakukan FISIP Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama Universitas Bangka Belitung (UBB) serta PT Thorcon Power Indonesia, tercatat 85,71% warga menyatakan setuju PLTN dibangun.
BACA JUGA: Pengembang PLTN Belum Ditetapkan, Bos Thorcon Respon Begini
Ketua Tim Peneliti, Sri Hastjarjo, menyebut angka penerimaan tersebut meningkat signifikan dibanding survei 2021 yang hanya mencapai 73%.
“Tahun 2025 naik menjadi 85%. Ini menunjukkan peningkatan yang sangat positif,” jelas Sri Hastjarjo saat memaparkan temuannya dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Menariknya, fenomena dukungan terhadap energi nuklir tidak hanya terjadi di Indonesia. Sejumlah negara seperti Prancis, Jepang, Korea Selatan, India hingga China juga mencatat tren serupa. Bahkan di Jerman — negara yang sebelumnya menarik diri dari penggunaan nuklir — tingkat penerimaan publik masih berada di angka 53%.
“Secara global penerimaan naik, dan Indonesia termasuk salah satu negara yang angkanya tinggi sejak 2021,” tambahnya.
Dengan metode survei Acceptable Level of Acceptance (ALA), pencapaian 85,71% menempatkan PLTN Thorcon dalam kategori sangat tinggi untuk kelayakan penerimaan publik.
Meski dukungan kuat, survei juga mencatat 61% masyarakat memiliki pengetahuan rendah terkait teknologi nuklir. Perempuan diketahui memiliki pemahaman lebih rendah dibanding laki-laki sehingga perlu pendekatan edukasi khusus dan lebih inklusif.
Sri menilai bahwa edukasi terkait manfaat listrik, potensi pembukaan peluang usaha hingga kesejahteraan ekonomi harus dilibatkan sejak awal.
Mayoritas responden meyakini bahwa PLTN dapat mendukung akses listrik murah, peluang usaha baru, peningkatan kesejahteraan dan pembukaan lapangan kerja. Namun mereka tetap berharap manfaat ekonomi tersebut dapat dirasakan langsung di tingkat lokal.







