Akibat Perang Dagang, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Hanya Tumbuh 4,7 Persen di 2025, Ini Dampaknya

Ketegangan Dagang

Menurut Kepala Ekonom Grup Bank Dunia, Indermit Gill, ketegangan dagang yang dipicu oleh tarif tinggi serta ketidakpastian kebijakan pemerintah di berbagai negara menjadi faktor utama yang memicu perlambatan ini. Ia menyebutkan bahwa hampir 70 persen negara terdampak pemangkasan proyeksi pertumbuhan akibat kondisi tersebut.

“Perlambatan pertumbuhan akan menghambat upaya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan ekstrem, dan memperkecil kesenjangan pendapatan per kapita dengan negara-negara maju,” ujar Indermit Gill, dikutip Kamis (12/6/2025).

Di sisi lain, ketegangan perdagangan yang terus meningkat dan ketidakpastian kebijakan diperkirakan akan menekan pertumbuhan ekonomi global. Bahkan, Bank Dunia menyebut tahun ini bisa menjadi laju pertumbuhan global paling lambat sejak 2008, di luar masa resesi global.

Agar perlambatan ekonomi tidak semakin memburuk, Bank Dunia mendorong negara-negara ekonomi utama untuk meredakan ketegangan perdagangan. Menurut mereka, hal ini dapat mengurangi ketidakpastian kebijakan global dan volatilitas keuangan internasional.

BACA JUGA: KAI Daop 6 dan Kodim 0731 Kulon Progo Tanam 2.200 Pohon Buah, Dukung Penghijauan dan Ekonomi Hijau

Terakhir, Bank Dunia menyampaikan bahwa jika perselisihan perdagangan dapat diselesaikan dan tarif diturunkan hingga setengahnya dari level akhir Mei, maka pertumbuhan ekonomi global bisa meningkat rata-rata 0,2 poin persentase pada 2025 dan 2026.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *