Apa yang Membuat Nenengisme Viral? Orang Ini Ungkap Faktornya

Rina melihat bahwa sikap jujur Neneng ini justru semakin menarik perhatian publik.

“Kejujuran dan kesederhanaannya menjadi daya tarik tersendiri. Orang-orang merasa relate dengan cara berpikir Neneng yang spontan,” ujarnya.

Selain karena unsur kejutan dalam perubahan nama akun, Nenengisme juga didukung oleh aktivitas Neneng dalam kelompok tani. Ia aktif dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Mentari dan kerap membagikan kegiatannya di media sosial.

“Banyak yang akhirnya mendukung Neneng karena dia tidak hanya bicara, tapi juga bertindak nyata dalam pemberdayaan petani perempuan,” kata Rina.

Banyak warganet menilai bahwa Nenengisme mencerminkan perjuangan petani kecil dalam menghadapi sistem ekonomi yang tidak berpihak pada mereka. Bahkan, beberapa mengaitkannya dengan teori sosialisme utopis Karl Marx. Namun, Neneng sendiri menolak dikaitkan dengan ideologi tertentu.

“Waduh… waduh, kalau cuma nongkrong di kafe sambil debat teori, hasilnya paling cuma cappuccino yang dingin. Sementara di ladang, berdikari itu nyata—tanam, rawat, panen. Madilog? Jelas dipakai! Soalnya kalau gak mikir dan logis, bisa-bisa ditipu tengkulak!” ujar salah satu warganet dalam salah satu komentarnya.

Akun Facebook Hilang

Kini, akun Facebook Neneng Rosdiyana dikabarkan telah hilang. Banyak yang menyayangkan kehilangan konten-konten kritisnya yang sering membuat warganet sadar akan realitas sosial. Namun, diskursus mengenai Nenengisme masih terus berkembang.

BACA JUGA: Taylor Jenkins Dipecat, Memphis Grizzlies Tunjuk Pelatih Sementara Tuomas Iisalo

Nenengisme, yang awalnya hanya keisengan, kini telah menjadi simbol diskusi baru tentang ideologi dan gerakan sosial. Dari akun Facebook tentang ideologi menjadi akun ibu-ibu petani, dari Marxisme ke Nenengisme. Entah disengaja atau tidak, Neneng Rosdiyana telah menciptakan fenomena unik yang menarik perhatian publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *