Ketiga pemain ini begitu padu dalam membangun serangan. Sesekali aksi tiki-taka diperagakan oleh ketiganya dan merepotkan pemain belakang Yordania. Puncaknya terjadi di menit ke-70, saat Arhan menerima umpan dari Struick yang menyisir sisi kanan pertahanan Yordania.
Dengan sedikit kontrol, Arhan mendorong bola ke Marselino yang berada tak jauh dari kotak penalti lawan. Sadar akan diadang oleh bek Yordania, pemilik nomor punggung 7 ini melakukan wall pass ke Witan yang ada tak jauh darinya.
Saat bola menghampiri Witan dan bek Yordania dalam posisi siap menghampiri, dengan magisnya, witan mencip bola melewati dua bek Yordania dan dengan sigap Marselino yang dalam kondisi fifty-fifty berhasil memenangi duel dengan kiper Yordania.
Lewat sentuhan tipis kaki kanannya, Marselino berhasil menceploskan bola dan mengubah skor menjadi 3-0. Ini gol yang benar-benar berkelas. Gol yang tercipta dari kerja sama apik Trion Indonesia.
BACA JUGA:Â Australia Terkomang-Komang, Kanguru Terluka Dicakar Garuda
Pada pertandingan ini juga, saya ingin memberikan catatan baik kepada gelandang serang Garuda Nathan Tjoe-A-On yang bermain luar biasa. Dia hampir ada di setiap posisi. Meski tak mencetak gol, namun pengguna nomor 23 ini terlihat istimewa pada pertandingan kali ini.
Namun berita kurang sedap datang beberapa jam setelah pertandingan. Nathan yang saat ini bermain untuk klub Belanda, SC Heerenveen, sudah kembali ke klubnya.
Pasalnya, Nathan hanya diberikan izin membela Timna U-23 hanya 1 minggu. Ini merupakan kehilangan besar bagi Garuda Muda. Semoga PSSI mau mengupayakan negosiasi dengan klub yang dibela Nathan untuk bermain di perempat final.






