Jakarta – PT Breesen Technology Indonesia memperkenalkan teknologi penyimpanan energi ramah lingkungan bernama CO₂ Energy Storage System (CESS). Teknologi ini dikenalkan dalam acara Conference Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Dalam kesempatan itu, CEO PT Breesen Technology Indonesia, Shen Chao, menjelaskan bahwa perusahaannya menggandeng Exa X Energy Tech. Perusahaan tersebut dikenal sebagai pengembang penyimpanan energi berbasis CO₂ terkompresi dan telah berdiri sejak September 2021.
“Visi kami adalah mendukung transisi energi global dengan inovasi teknologi hijau,” ujar Shen Chao.
BACA JUGA: Teknologi Air Dome Pertama di Indonesia Resmi Diluncurkan di PIK 2
Apa Itu CESS?
Teknologi CESS menyimpan dan melepaskan energi dengan memanfaatkan perubahan fase CO₂ dari gas ke cair dan sebaliknya. Ketika energi berlebih, sistem menyimpannya. Sebaliknya, saat permintaan tinggi, energi tersebut dilepaskan kembali.
Sistem ini menawarkan efisiensi tinggi, fleksibel dalam pemasangan, serta lebih ramah lingkungan dibandingkan teknologi lainnya.
Teknologi CESS telah digunakan dalam beberapa proyek penting, antara lain:
-
Proyek Validasi CESS 18MW/36MWh: Proyek percontohan pertama di dunia yang membuktikan kinerja sistem skala industri.
-
Proyek Demonstrasi Wuhu Conch 18MW/144MWh: Menggunakan panas limbah dari industri semen dan mengurangi 3.000 ton batu bara per tahun.
-
Stasiun Energi CO₂ Huadian 100MW/1GWh: Proyek komersial terbesar saat ini. Mampu menyuplai energi 100MW selama 10 jam penuh.
Skenario Penggunaan
Teknologi CESS dapat digunakan di berbagai sektor: