Jakarta – Rencana kebijakan pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi ojek online (ojol) memicu gelombang kritik dari berbagai pihak.
Para pengemudi ojol hingga sosiolog secara terbuka menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan ini. Akibatnya, ancaman aksi unjuk rasa semakin gencar disuarakan.
Pengemudi ojol menyatakan keberatan atas kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil. Ketua Umum Asosiasi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia, Igun Wicaksana, menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan berdampak serius pada penghidupan mereka.
BACA JUGA:Â Dilantik Bahlil Jadi Kepala SKK Migas, Begini Sosok Djoksis hingga Kiprahnya di Dunia Energi
“Jika subsidi BBM bagi ojol dicabut dengan alasan apa pun, tetap akan kami lawan. Kami pastikan gelombang unjuk rasa maupun mogok kerja nasional akan terjadi di berbagai daerah,” tegasnya pada Sabtu (30/11/2024).
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini.
Menteri Bahlil Jelaskan Fokus Subsidi BBM
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa subsidi BBM kini difokuskan pada kendaraan berplat kuning, seperti angkutan umum dan transportasi barang. Menurutnya, kebijakan ini bertujuan agar tarif transportasi tetap stabil.
“Yang berhak menerima subsidi adalah kendaraan berplat kuning. Supaya transportasi tidak mengalami kenaikan harga,” jelasnya pada Rabu (27/11/2024).