Rudy juga menambahkan bahwa jalur ini menggunakan perkerasan rigid pavement agar lebih kokoh dan aman. Di luar jam operasional dan periode yang ditentukan, lalu lintas di exit fungsional akan kembali menggunakan akses jalan eksisting seperti biasa.
Fasilitas
Untuk memastikan kelancaran perjalanan, PT JMJ telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung.
Beberapa di antaranya adalah Pos Layanan Informasi Siaga yang beroperasi 24 jam di Gerbang Tol Prambanan, posko petugas di titik rawan kemacetan, layanan derek gratis hingga pintu keluar tol terdekat, Mobile Customer Service (MCS), ambulans, BBM mini, serta toilet portabel.
Selain itu, rambu-rambu dan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) telah dipasang di akses Prambanan untuk memandu pengguna jalan dengan lebih jelas.
“Jalur fungsional ini bisa memangkas waktu tempuh Solo-Yogyakarta hingga 60 menit, terutama saat jam sibuk. Dengan adanya jalur ini, pemudik memiliki alternatif perjalanan yang lebih lancar tanpa terhambat lampu lalu lintas atau kepadatan di Jalan Raya Solo-Yogyakarta. Kami ingin memastikan perjalanan mudik lebih nyaman dengan fasilitas terbaik yang kami sediakan,” tambah Rudy.
BACA JUGA: MTI dan MP Group Sepakat Tingkatkan Edukasi Keselamatan Pemudik
Sementara itu, Ketua Inisiatif Strategis Transportasi (INSTRAN), Ki Darmaningtyas, menilai jalur fungsional ini sudah cukup mulus dan layak digunakan. Namun, ia menyarankan PT JMJ untuk menyiapkan mekanisme pengaturan lalu lintas alternatif di exit fungsional guna mengantisipasi potensi kepadatan.
“Para pemudik juga harus disiplin dalam mengikuti rambu-rambu yang telah disiapkan petugas di lapangan,” ujar Darmaningtyas.