“Bagi anak-anak dari keluarga kaya, mungkin ini bukan masalah. Tapi bagi mereka yang orang tuanya kesulitan untuk makan sehari-hari, study tour ini bisa menimbulkan masalah keuangan, bahkan berujung pada utang, pinjaman online, hingga gadai barang,” tambahnya.
Ratusan Sekolah Langgar Aturan
Selain itu, Deddy mengungkapkan bahwa ada banyak sekolah yang nekat menggelar study tour ke luar Jawa Barat meskipun telah dilarang. Akibatnya, kepala sekolah yang terlibat terancam dicopot atau dibebastugaskan.
“Ada 114 SMA dan 20 SMK yang melanggar aturan dengan alasan kunjungan industri. Padahal, industri terbesar ada di Jawa Barat. Ini jelas bertentangan dengan filsafat pendidikan,” tegas Deddy.
Sebagai langkah tindak lanjut, pihaknya akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap sekolah-sekolah yang melanggar. Ia menegaskan bahwa sanksi yang diberikan bisa berupa pencopotan sementara atau bahkan permanen bagi kepala sekolah yang terbukti bersalah.
BACA JUGA:Â Buntut Siswa Meninggal Usai Lakoni Drama Pentas Seni, Polisi Ungkap Kronologi
“Kami akan selidiki sejauh mana pelanggarannya. Jika terbukti fatal, mereka bisa dipecat sementara atau permanen,” pungkasnya.












