RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Dunia musik dan kebudayaan Indonesia berduka. Acil Bimbo, seniman sekaligus salah satu pilar grup legendaris Bimbo, meninggal dunia pada Senin (1/9/2025).
Kabar kepergiannya menjadi pukulan mendalam bagi keluarga, sahabat, serta para penggemar yang tumbuh bersama karya-karyanya.
Sejak awal kiprahnya, nama Acil Bimbo identik dengan musik bernuansa religius dan sosial. Bersama grup Bimbo, ia menghadirkan karya yang memadukan estetika musikal dengan pesan moral, kritik sosial, hingga spiritualitas.
BACA JUGA:Â Resmi Dibuka Wamenhub Suntana, EASTS Conference 2025 Jadi Ajang Transportasi Terbesar di Asia Timur
Tidak sekadar hiburan, lagu-lagu ciptaannya juga menjadi ruang refleksi intelektual bangsa. Karya seperti Tuhan dan Sajadah Panjang hingga lagu bertema sosial dan politik membuktikan bahwa musik bisa menjadi medium pencerahan.
Warisan Acil tidak hanya berupa rekaman lagu. Ia meninggalkan gagasan bahwa musik dapat menjadi sarana pendidikan moral, kritik sosial, sekaligus pembentuk karakter bangsa. Nilai inilah yang membuat karyanya tak lekang oleh waktu.
Di balik popularitasnya, Acil tetap dikenal sederhana. Ia konsisten memandang musik sebagai medium dakwah kultural dan menekankan bahwa seniman memiliki tanggung jawab moral, bukan hanya menghibur, tetapi juga mendidik publik.