Ekonomi Tumbuh 5,12%, Ini Faktor Pendorong Utama di Triwulan II 2025

Indikator Eksternal

Sementara itu, indikator dari sektor eksternal turut menunjukkan tren positif. Cadangan devisa tetap stabil di level USD152,6 miliar, dan neraca pembayaran mencatat surplus selama 62 bulan berturut-turut.

Tak hanya itu, rasio utang pemerintah juga masih terjaga pada kisaran 30% terhadap PDB, mencerminkan pengelolaan fiskal yang hati-hati namun tetap progresif.

Dari sisi wilayah, pertumbuhan ekonomi menunjukkan pemerataan yang cukup baik. Pulau Jawa tumbuh sebesar 5,24%, sedangkan wilayah Sulawesi justru mencatat pertumbuhan lebih tinggi, yaitu 5,83%.

Pertumbuhan di wilayah timur ini terutama dipicu oleh peningkatan sektor pengolahan sumber daya alam.

Tren konsumsi masyarakat juga menguat. Penjualan eceran naik 1,19% (yoy), dan transaksi elektronik tumbuh sebesar 6,26%. Tak hanya itu, jumlah perjalanan wisata domestik juga meningkat signifikan sebesar 22,32%, yang turut menggairahkan ekonomi daerah.

Sebagai langkah menjaga momentum, pemerintah berencana melanjutkan kebijakan stimulus di sektor transportasi menjelang musim liburan akhir tahun.

Di sektor investasi, kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional tetap tinggi. Realisasi investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), mencapai Rp477,7 triliun, tumbuh 11,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA: Ketegangan Internal Ter Stegen dengan Barcelona Kian Memanas, Ini Akar Masalahnya

Selain itu, belanja modal pemerintah meningkat tajam sebesar 30,37%, menunjukkan komitmen kuat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperkuat sektor produktif nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *