Jakarta – Dalam peringatan Hari Anak Nasional, data sebaran tiap provinsi tahun 2024 dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunjukkan bahwa kasus stunting di Indonesia masih menjadi perhatian serius.
Beberapa provinsi mencatat persentase yang tinggi, menunjukkan perlunya intervensi yang lebih intensif.
Provinsi dengan Kasus Stunting Tertinggi
1. Nusa Tenggara Timur
Pertama, Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di puncak daftar dengan persentase stunting tertinggi. Dari 421.057 balita, sebanyak 44.098 anak mengalami, yang berarti 14.8% balita di NTT menderita kondisi tersebut.
Data ini menunjukkan tantangan besar dalam upaya peningkatan gizi dan kesehatan anak di provinsi ini.
2. Nusa Tenggara Barat
Lalu ada, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat persentase sebesar 12.7%, menempati posisi kedua. Dari total 411.000 balita, 43.265 di antaranya mengalami stunting.
Angka ini menekankan pentingnya program intervensi gizi dan kesehatan di NTB.
BACA JUGA:Â Mami Icha Ditangkap, Diduga Eksploitasi Anak di Bawah Umur untuk Prostitusi
3. Papua Selatan
Dengan persentase sebesar 12.7%, Papua Selatan menempati urutan ketiga. Dari 24.201 balita, 2.141 anak mengalami stunting.
Situasi ini menunjukkan perlunya perhatian khusus di wilayah tersebut.
4. Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur
Kemudian, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur juga memiliki kasus yang signifikan. Kalimantan Tengah mencatat 11.1% balita mengalami stunting, dengan total 9.460 dari 113.911 balita terkena dampaknya.
Sementara itu, Kalimantan Timur mencatat 9.0% dengan 13.151 dari 196.703 balita mengalami hal yang sama.
5. Sulawesi Tengah dan Papua
Sementara, Sulawesi Tengah mencatat persentase sebesar 10.4%, dengan 11.740 dari 167.399 balita mengalami stunting.
