Harimau Siap Menerkam, Garuda Siap Terbang

Senin, 21 Juli 2025, Stadion GBK akan memanas. Perjumpaan dengan tetangga yang satu ini (Malaysia) selalu menebarkan aura yang memang panas. Tak hanya di level senior, tapi di semua level.

Usai pukul telak Brunei 7-1, harapan harimau malaya untuk lolos ke semifinal mulai terbuka. Tapi tentu bukan jalan mudah. Karena di partai penentuan harimau harus melawan garuda yang selalu bermain taktis dengan paduan operan dari kaki ke kaki dan sesekali melakukan umpan horizontal yang merepotkan bek lawan.

BACA JUGA: Timnas Indonesia Tergabung di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026, Adakah Peluang Lolosnya?

Seru. Sudah pasti. Harimau vs Garuda bagai el classico. Selalu penuh drama, bumbu, dan amarah. Meski serumpun, tapi urusan sepakbola mereka justru tak mengenal kata ampun. Siapa lengah, pasti kalah.

Jika lihat permainan garuda U23 saat sua Filipina, sepertinya tak ada alasan bagi anak asuh Gerald Vanenburg untuk takluk. Draw mungkin saja terjadi.

Tapi saya tetap menjagokan Kadek dkk. Banyak alasannya menyertainya. Selain tenang dalam bermain, taktis juga dalam membangun serangan dari bawah. Filipina yang menjungkalkan Malaysia 2-0 pun dipaksa bermain dengan pertahanan yang rendah. Hasilnya? Secara ball possesion, Indonesia unggul telak. 60 persen lebih. Untung saja kiper Filipina bermain ciamik. Kalau tidak, mungkin lebih dari 2 gol bersarang di jaringnya.

Saya melihat masa depan sepak bola Indonesia ada pada Arkhan Fikri, Robi Darwis, Hannan, dan D. Pamungkas. Keempat pemain ini benar-benar memiliki skill olah bola dan cara bermain yang sudah Eropa sentris. Tiki-taka, aliran bola cepat dan menusuk, shooting-shooting akurat jadi ciri khasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *