Jakarta – Indonesia berhasil menembus posisi lima besar eksportir tuna dunia berkat strategi pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Keberhasilan ini mengejutkan banyak pihak di kancah internasional.
Untuk mencapai posisi tersebut, pemerintah terus memperluas pasar produk tuna ke berbagai negara. Salah satu langkah utamanya adalah menerapkan pengelolaan tuna yang ramah lingkungan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 36 Tahun 2023.
BACA JUGA: Industri Kopi Nasional Menjanjikan, Pemerintah Berikan Insentif Fiskal Bagi Investor
Lebih lanjut, regulasi tersebut mengatur penggunaan alat penangkapan pole & line dan handline untuk ikan tuna. Selain itu, aturan ini juga mencakup area operasional, ukuran kapal, dan ketentuan teknis lainnya yang mendorong praktik penangkapan berkelanjutan.
“Produk tuna Indonesia yang beredar di pasar mengutamakan keberlanjutan karena ditangkap dengan alat tangkap yang ramah lingkungan, seperti pole & line dan handline,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah di Jakarta, Kamis (22/5/2025).
