Jarang Terungkap, Inilah Silsilah Keluarga Sigar, Leluhur Prabowo yang Jejaknya Sampai Belanda

Generasi berikutnya, Laurens Roeland Sigar (1850–1910), juga memegang jabatan penting sebagai Hukum Besar Kepala Distrik Langoan dengan gelar Majoor.

Sementara Philep Roeland Sigar, generasi selanjutnya, berkarier sebagai klerk di kantor Residen Manado, lalu pindah ke Sumatra, Batavia, dan Buitenzorg (Bogor). Ia menikah dengan Theresia Petronela Adriana Aling, keturunan dari Frederik Jacobus Aling Sr, seorang tokoh diaspora Sangihe yang aktif dalam Dewan Rakyat Minahasa.

Jejak di Belanda

Dora Marie Sigar menempuh pendidikan di Christelijke Handels HBS, Amsterdam, pada 1940. Di kota inilah ia bertemu dengan Soemitro Djojohadikoesoemo. Pernikahan mereka menandai pertemuan dua keluarga besar yang sama-sama berpengaruh di Indonesia.

Dora kemudian wafat di Singapura pada 23 Desember 2008. Namun kisahnya menjadi penghubung sejarah panjang keluarga Sigar yang berawal dari tanah Minahasa hingga menembus Eropa.

Dengan ziarah ini, Prabowo bukan hanya mengenang kedua orang tuanya, tetapi juga menapaktilasi perjalanan panjang leluhurnya. Dari Minahasa, Batavia, hingga Belanda, keluarga Sigar mencatatkan peran penting dalam sejarah lokal maupun nasional.

BACA JUGA: Jerome Polin & Influencer Ultimatum Prabowo dengan 17+8 Tuntutan, Apa Bisa Dipenuhi?

Kunjungan Prabowo ke makam keluarganya di Den Haag menjadi momen simbolis, mengingatkan bahwa sejarah keluarga bisa menjadi fondasi dalam memahami identitas dan perjalanan hidup seorang pemimpin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *