“Kami tidak menyangka dia sudah pergi untuk selamanya,” ujar salah seorang rekan Romo di komunitas.
Mereka mengira Romo Endi tengah sibuk dengan pelayanannya di luar komunitas, karena ia sudah tidak terlihat selama dua hari.
Sosok yang Dikenang
Sosok Romo Endi akan selalu dikenang sebagai pribadi yang teguh dalam menjalani panggilannya. Kesederhanaan dan keteguhannya dalam hidup imamat membuat banyak umat dan rekan-rekannya terkesan.
Ia menjalani hidupnya dengan rendah hati dan selalu dekat dengan umatnya. “Kae Endi,” sapaan akrabnya, adalah contoh imam yang hidup tanpa kemewahan, namun penuh dedikasi.
Romo Endi juga dikenal sebagai kakak dari Romo Yance Sengga, yang juga merupakan imam Katolik. Meskipun keduanya memiliki gaya hidup yang berbeda, mereka sama-sama menekuni panggilan imamat dengan penuh totalitas.
BACA JUGA:Â Menyelami Makna Doa Rosario: Peristiwa Gembira yang Menginspirasi Iman
Romo Yance, yang lebih pendiam dan kalem, dikenal sebagai ahli liturgi di Keuskupan Agung Ende, sementara Romo Endi adalah sosok yang apa adanya, selalu berada di tengah umatnya.
Kepergian Romo Endi meninggalkan duka mendalam bagi Keuskupan Maumere dan seluruh umat yang mengenalnya. Meski ia telah tiada, warisan keteladanannya dalam menjalani kehidupan imamat akan selalu diingat.