Juru Bicara Pekerja: “Mau ke hutan untuk berburu.”
Suku Togutil: “Kalian ini siapa?”
Juru Bicara Pekerja: “Kami dari perusahaan, yang bertugas melakukan pengukuran dan pengeboran tanah.”
Tidak berhenti di situ, pria Togutil tersebut menegaskan pentingnya rasa kemanusiaan dengan berkata, “Kita semua sama, sama-sama manusia. Harus saling menyayangi.” Sebagai tambahan, ia juga meminta makanan kepada para pekerja untuk dirinya dan ayahnya.
Sebelum mengakhiri pertemuan, ia menyampaikan pesan bijak sambil bersalaman, “Homaka ngone-ngone, homaka hayanga,” yang berarti saling menyayangi dan menjaga satu sama lain. Pesan ini menyiratkan makna yang sangat mendalam tentang pentingnya hubungan antar manusia.
Suku Togutil dikenal menjalani kehidupan nomaden di kawasan hutan Maluku Utara, terutama di wilayah Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Utara, dan Tidore Kepulauan. Keunikan gaya hidup mereka kerap menjadi perhatian masyarakat luas.
Fakta Menarik tentang Suku Togutil
- Gaya Hidup Nomaden: Mereka sering berpindah tempat dan memilih tinggal di dekat aliran sungai.
- Penjaga Alam: Dengan bijak, mereka memanfaatkan sumber daya hutan tanpa merusaknya.
- Tradisi Bubugo: Kawasan tertentu diberi tanda khusus sebagai larangan untuk dimasuki.
- Sumber Penghidupan: Hidup mereka bergantung pada berburu, menangkap ikan, berkebun, memukul sagu, serta mengumpulkan hasil hutan seperti damar, telur megapoda, dan tanduk rusa.
Ada kepercayaan yang mengatakan bahwa Suku Togutil memiliki hubungan dengan bangsa Portugis yang datang ke Maluku Utara pada masa lampau. Hal ini didukung oleh ciri fisik mereka yang tinggi, berkulit putih, dan berbadan besar. Meski begitu, sebagian besar anggota suku kini telah memeluk agama Islam tanpa meninggalkan tradisi leluhur mereka.
Pesan Kemanusiaan dari Suku Togutil
Kemunculan pria Suku Togutil dalam video tersebut bukan sekadar momen biasa. Ia membawa pesan tentang pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama manusia. Sebagaimana pesannya, “Saling menyayangi dan menjaga,” kita dapat belajar untuk lebih menghargai keberagaman dan hidup berdampingan dalam harmoni.
BACA JUGA:Â Mengenal Lebih Dekat Suku Baduy: Wisata Budaya yang Ada di Banten
Dengan kata lain, interaksi ini mengingatkan kita bahwa nilai kemanusiaan adalah hal yang universal. Dalam dunia yang semakin modern, keberadaan Suku Togutil menjadi pengingat bahwa ada banyak cara hidup yang berbeda, namun tetap memiliki tujuan yang sama: menjaga keseimbangan dan kebersamaan.