RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Nama Purbaya Yudhi Sadewa ramai diperbincangkan usai resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani pada Senin (8/9/2025).
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa kariernya tidak langsung berkaitan dengan dunia ekonomi. Perjalanan profesionalnya justru dimulai dari perusahaan energi global, Schlumberger.
BACA JUGA:Â Reshuffle Kabinet Prabowo Bikin IHSG Anjlok, Kok Bisa?
Lahir di Bandung pada 7 Juli 1964, Purbaya menempuh pendidikan di Teknik Elektro ITB. Ia lalu meraih gelar Master dan Doktor Ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat. Kombinasi teknik dan ekonomi inilah yang membentuk keahliannya di bidang kebijakan publik.
Awal Karier
Sebelum dikenal sebagai ekonom dan pejabat publik, Purbaya bekerja sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA pada 1989–1994.
Schlumberger adalah perusahaan penyedia jasa ladang minyak terbesar di dunia. Pengalaman ini menjadi fondasi penting bagi Purbaya untuk memahami teknologi dan dinamika industri energi global.
Setelah lima tahun di Schlumberger, ia beralih ke riset ekonomi dan keuangan. Kariernya berlanjut di Danareksa, lalu masuk ke pemerintahan, hingga dipercaya memimpin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Akhirnya, Presiden Prabowo menunjuknya sebagai Menteri Keuangan.
Schlumberger berdiri pada 1926 di Prancis oleh Conrad dan Marcel Schlumberger. Kini, perusahaan ini beroperasi di lebih dari 120 negara dengan karyawan dari lebih 140 kebangsaan. Kantor utamanya tersebar di Paris, Houston, London, dan Den Haag.
Perusahaan ini menyediakan layanan lengkap untuk industri minyak dan gas. Mulai dari survei seismik, pengeboran terarah, penyemenan sumur, hingga solusi digital berbasis teknologi. Schlumberger juga aktif dalam riset energi baru, termasuk penangkapan karbon dan eksplorasi air tanah.
Sejarah panjang Schlumberger dimulai dari pencatatan sumur resistivitas elektrik pertama di Prancis pada 1927. Inovasi demi inovasi membuatnya tumbuh menjadi salah satu pemain dominan di industri energi dunia.