KNKT Desak Perubahan Besar di Tol Cipularang Setelah Tragedi Tabrakan Beruntun, Apa Saja?

Rekomendasi KNKT

Sebagai tindak lanjut, KNKT memberikan sejumlah rekomendasi penting agar kecelakaan serupa tidak terulang:

1. Evaluasi Jalur Penghentian Darurat

KNKT mendesak Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk mengevaluasi desain dan aksesibilitas jalur penghentian darurat, terutama bagi kendaraan berat. Sudut masuk JPD saat ini dinilai terlalu besar dan menyulitkan kendaraan besar untuk masuk saat kondisi darurat.

2. Perbaikan Sistem Drainase

KNKT meminta Direktorat Jenderal Bina Marga meninjau ulang desain drainase di ruas tol dengan turunan panjang. Penanganan genangan air di bahu jalan sangat penting untuk menghindari perbedaan gesekan yang memicu ketidakstabilan kendaraan berat.

3. Pengaturan Marka Jalan dan Rambu Lalu Lintas

KNKT menyarankan agar tidak memasang speed trap atau marka kejut di jalan menurun dan berkelok yang dapat mengganggu stabilitas kendaraan berat. Selain itu, rambu lalu lintas perlu disederhanakan agar tidak membingungkan pengemudi.

4. Manajemen Lalu Lintas

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) diminta meningkatkan pengawasan manajemen lalu lintas terutama di lokasi pekerjaan jalan, yang dapat menyebabkan perlambatan arus dan meningkatkan risiko kecelakaan.

5. Peningkatan Manajemen

PT Jasa Marga sebagai operator Tol Cipularang diharapkan memperbaiki sistem manajemen lalu lintas, terutama di jalur yang rawan kecelakaan dan saat kondisi hujan. Penataan ulang jalur penghentian darurat juga menjadi perhatian penting.

KNKT menegaskan bahwa semua rekomendasi tersebut bertujuan meningkatkan keselamatan transportasi di Tol Cipularang. Implementasi langkah perbaikan dari semua pihak terkait sangat diperlukan agar tragedi tabrakan beruntun seperti ini tidak terulang di masa depan.

BACA JUGA: Pemerintah Janjikan Stimulus Jumbo, Ada Bantuan Subsidi Upah hingga Diskon Iuran JKK, Yuk Intip!

Dengan adanya perubahan besar yang didorong oleh KNKT, diharapkan Tol Cipularang menjadi lebih aman bagi seluruh pengguna jalan, khususnya kendaraan berat yang rentan mengalami kendala saat kondisi ekstrem seperti hujan dan turunan panjang.