Jakarta – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi sirkular dengan mengoptimalkan pengelolaan limbah operasional. Dalam hal ini, MIND ID berfokus pada penggunaan kembali limbah sebagai material konstruksi.
Menurut Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, Grup MIND ID menjalankan produksi yang bertanggung jawab dengan salah satu langkah utamanya adalah mengelola limbah operasional untuk dimanfaatkan sebagai material konstruksi.
“Langkah ini menjadi langkah strategis kami dalam membantu pemerintah untuk terus mempromosikan ekonomi sirkular yang berdampak baik pada pengurangan dampak negatif pertambangan sekaligus mengoptimalkan nilai ekonomi dari setiap hasil sumber daya alam,” kata Heri dalam keterangan resminya, Jumat (26/7/2024)
BACA JUGA: Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima: Dampak dan Kontroversi
Selain itu, langkah ini mendukung pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat serta mempromosikan ekonomi sirkular.
Strategi dan Implementasi Pengelolaan Limbah
Sebagai tambahan, Grup MIND ID berupaya mengurangi dampak negatif dari aktivitas pertambangan dan memaksimalkan nilai ekonomi dari sumber daya alam. Sebagai contoh, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memanfaatkan limbah operasional seperti tailing, slag nikel, dan fly ash bottom ash (FABA) untuk material konstruksi.
Dengan demikian, ANTM mengubah tailing dari pengolahan bijih emas menjadi Green Fine Aggregate (GFA), yang ramah lingkungan.
Pada tahun 2023, ANTM berhasil mendaur ulang sekitar 39,35% dari total 296.276,1 ton limbah tailing yang dihasilkan.






