Menjaga Warisan Budaya Melalui 12 Motif Unik Batik Khas Banten

Motif-motif Batik Banten terinspirasi dari warisan budaya lokal, terutama dari situs-situs arkeologis peninggalan Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten.

Motif Batik Banten yang Unik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi membatik di Banten telah ada sejak masa lampau, seperti motif Brooven Rim Rood atau yang dikenal dengan SIMBUT pada abad ke-17. Penemuan puing gerabah di Banten Lama dan Banten Girang juga memperkaya ragam motif batik yang ada. Dari hasil penelitian tersebut, lahirlah 12 motif unik yang menjadi ciri khas Batik Banten.

Berikut adalah 12 motif Batik Banten beserta makna dan cerita yang terkandung di dalamnya:

  1. Datulaya – Menggambarkan tempat tinggal pangeran yang indah dan penuh dengan bunga, motif ini hadir dengan warna kuning, abu-abu, dan biru yang memberikan kesan hangat.
  2. Mandalikan – Terinspirasi dari Pangeran Arya Mandalikan, motif ini didominasi oleh warna krem, abu-abu, dan coklat, mencerminkan sifat rendah hati dan keteguhan yang dimilikinya.
  3. Kapurban – Berasal dari nama Pangeran Purba, motif ini menghadirkan kombinasi warna hitam, jingga, dan putih yang melambangkan kejujuran dan ketegasan.
  4. Kawangsan – Mengambil nama desa tempat tinggal Pangeran Wangsa, motif ini menggunakan warna biru tua, merah muda, dan coklat kemerahan untuk menggambarkan keberanian dan keteguhan iman.
  5. Pamaranggen – Motif ini berasal dari desa tempat pembuatan keris, dengan perpaduan warna putih, coklat muda, hitam, dan merah yang mencerminkan sifat arif dan keberanian.
  6. Pancaniti – Menggambarkan singgasana tempat raja memantau prajuritnya, motif ini hadir dengan warna ungu, jingga, dan biru yang melambangkan kejayaan dan kebangsawanan.
  7. Pasepen – Terinspirasi dari tempat bertapa Sultan Agung, motif ini memiliki warna hitam, hijau, abu-abu, dan putih yang mencerminkan ketulusan dan keteguhan hati.
  8. Pasulaman – Diambil dari nama desa tempat pengrajin sulam, motif ini menghadirkan warna coklat muda, merah, hijau, dan putih yang menggambarkan kerendahan hati dan semangat.
  9. Pejantren – Menggambarkan tempat pengrajin tenun, motif ini didominasi oleh warna putih, biru, dan merah yang mencerminkan sifat murah hati dan keberanian.
  10. Sabakinking – Terinspirasi dari gelar Sultan Maulana Hasanudin, motif ini menggunakan warna kuning, krem, coklat kemerahan, dan hitam untuk menggambarkan kebijaksanaan dan ketangguhan.
  11. Srimanganti – Menggambarkan bangunan istana tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya, motif ini menggunakan warna merah tua, coklat tua, dan hitam yang melambangkan sifat kepemimpinan dan keberanian.
  12. Surosowan – Mengambil nama pusat pemerintahan di Banten, motif ini hadir dengan warna kuning, hitam, putih, dan hijau yang melambangkan kemakmuran dan kejayaan.

BACA JUGA: Kebaya Encim: Simbol Budaya yang Cocok untuk Dipakai di Hari Kartini

Setiap motif dalam Batik Banten bukan hanya sekadar hiasan pada kain, tetapi juga menyimpan kisah dan filosofi yang penting untuk diwariskan. Melalui pelestarian Batik Banten, kita turut menjaga warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *