Meski Masuk RUKN 2025-2060, Pengembang PLTN Belum Ditetapkan

Meskipun langkah-langkah persiapan terus digencarkan, hingga kini pengembang yang akan menangani proyek PLTN belum juga ditentukan.

“Belum ada, masih belum ditentukan,” ungkap Eniya.

Hal ini menjadi salah satu teka-teki terbesar dalam rencana percepatan pembangunan PLTN yang menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target bauran energi serta mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

Teknologi dan SDM, Fokus Utama

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menekankan bahwa percepatan pembangunan PLTN memerlukan pemilihan teknologi yang tepat dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

“Teknologi harus dipilih dengan cermat agar sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya. Dua jenis teknologi yang sedang dipertimbangkan adalah small modular reactor (SMR) dan reaktor berpendingin gas suhu tinggi (HTGR).

Selain itu, Yuliot menyebut bahwa pembangunan PLTN ini akan dimulai dengan teknologi SMR berkapasitas hingga 250 megawatt. Teknologi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

BACA JUGA: Blak-blakan Guru Besar ITB Soal PLTN dan Teknologi Nuklir dengan Tingkat Keselamatan Tinggi

Terakhir, pemerintah klaim bakal memastikan seluruh persiapan pembangunan PLTN mematuhi standar yang ditetapkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Hal ini mencakup aspek keamanan, efisiensi, serta keberlanjutan operasional PLTN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *