
Data ini menambah spekulasi publik tentang kemungkinan adanya keterkaitan antara perusahaan-perusahaan tersebut dengan nama-nama yang menyerupai Presiden ke-7 dan istrinya.
Tambang Nikel Raja Ampat
Sebelumnya, kapal-kapal tersebut diduga terkait erat dengan aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Empat perusahaan tambang nikel, yaitu PT GAP Nikel, PT KW Sejahtera Mining, PT Anugerah Surya Pratama, dan PT Mulia Rayond Perkasa, mengoperasikan tambang di wilayah ini.
Namun, masyarakat luas menolak aktivitas tambang tersebut karena kawasan Raja Ampat sangat sensitif secara ekologis. Raja Ampat dikenal sebagai surga bawah laut dengan keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, sekaligus andalan sektor pariwisata Indonesia.
Masyarakat adat dan pelaku wisata lokal aktif menyuarakan penolakan dan meminta pemerintah meninjau ulang izin tambang. Mereka khawatir aktivitas ini akan merusak lingkungan dan mengancam mata pencaharian warga yang bergantung pada laut dan alam sekitar.
BACA JUGA:Â Eks Menteri Freddy Numberi Diduga Terseret Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Mereka berharap pemerintah menjaga Raja Ampat sebagai warisan alam dunia, bukan sebagai lahan eksploitasi tambang.












