Berurutan berarti tidak ada jeda antara shalat pertama dengan shalat kedua. Setelah selesai shalat pertama, langsung lakukan shalat kedua dengan takbiratul ihram.
4. Masih dalam Perjalanan
Ketika melaksanakan shalat kedua, Anda harus masih berada dalam perjalanan, meskipun perjalanan tidak harus mencapai masafatul qashr.
Jamak Ta’khir
Jamak ta’khir adalah melaksanakan shalat Dhuhur dan Ashar di waktu Ashar atau Maghrib dan Isya’ di waktu Isya’. Syarat untuk jamak ta’khir adalah sebagai berikut:
1. Niat
Niat jamak ta’khir dilakukan pada waktu shalat yang pertama. Lafal niat untuk shalat Dhuhur dan Ashar adalah:
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardladh-dhuhri arba‘a raka‘âtin majmû‘an bil-‘ashri jam‘a ta’khîrin lillâhi ta‘ala
Artinya: “Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijama’ bersama Ashar dengan jama ta’khir karena Allah Ta’ala.”
Untuk shalat Maghrib dan Isya’:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تأخِيْرٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardlal-maghribi tsalatsa raka‘âtin majmû‘an bil-‘isyâ’i jam‘a ta’khîrin lillâhi ta‘ala
Artinya: “Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijama’ bersama Isya’ dengan jama’ ta’khir karena Allah Ta’ala.”
BACA JUGA: Penjelasan dan Tata Cara Sholat Kafarat
2. Masih dalam Perjalanan
Sama halnya dengan jamak taqdim, saat mengerjakan shalat kedua harus masih berada dalam perjalanan.
Dengan memahami dan menerapkan syarat-syarat shalat jamak ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan lebih fleksibel selama perjalanan.