PDC dan Huawei Jalin Aliansi Hijau, Apa Dampaknya bagi Industri Migas?

Manfaat Teknologi

PV microgrid merupakan sistem listrik mandiri yang menggunakan panel surya sebagai sumber utama energi. Sistem ini terintegrasi dengan penyimpanan energi dan konsumen listrik dalam satu jaringan yang dikelola secara lokal. Teknologi ini dapat beroperasi terhubung ke jaringan listrik utama atau secara mandiri (islanded).

Sementara itu, digital power mengandalkan teknologi digital untuk mengatur dan mengoptimalkan penggunaan listrik secara efisien. Kolaborasi ini menjadi solusi penting untuk operasional migas di daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik utama.

Menurut Faried, pemanfaatan PV microgrid di sektor migas Indonesia saat ini masih tergolong kecil. Padahal, potensinya sangat besar untuk menggantikan genset diesel yang selama ini banyak digunakan di area operasi terpencil.

Selain ramah lingkungan dan mampu menekan emisi karbon, penggunaan PV microgrid dan digital power juga dapat meningkatkan efisiensi operasional di sektor migas. Faried juga menegaskan bahwa teknologi dari Huawei dinilai lebih unggul dibanding perusahaan lainnya, terutama dalam hal keamanan perangkat.

“Smart String Inverter dan Grid Forming ESS Platform dari Huawei sudah mendapat sertifikasi tertinggi dari TUV Rheinland, bahkan jadi yang pertama di dunia,” ungkapnya.

BACA JUGA: Program Ini Sukses Bawa PDC Raih Dua Penghargaan Gold di TJSL & CSR Award 2025

Kerja sama antara PDC dan Huawei Tech Investment diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun industri energi yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Kolaborasi ini juga memperkuat komitmen kedua belah pihak dalam mendukung program transisi energi nasional menuju masa depan rendah karbon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed