Jakarta – Aisyah Mochtar, yang dikenal dengan nama Machica binti H Mochtar Ibrahim, lahir pada 20 Maret 1970 di Makassar. Penyanyi keturunan Bugis, Sulawesi Selatan ini, pernah maju sebagai calon anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Solidaritas Indonesia pada Pemilu 2024. Sebelumnya, pada pemilu 2009, Machica pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI dari Partai Demokrat.
BACA JUGA: Alasan Ahmed Nikahi Salmiati yang Rela Jauh-jauh dari Turki ke Pulau Taliabu
Machica menyelesaikan pendidikan di SMA Swasta Monginsidi Ujung Pandang pada tahun 1988. Kepopulerannya sebagai penyanyi membuka kesempatan bagi Machica untuk berkenalan dengan Moerdiono, Menteri Sekretaris Negara pada era Presiden Soeharto. Pertemuan ini mengubah arah hidup Machica secara signifikan.
Pernikahan Siri dan Keluarga
Pada 20 Desember 1993, Machica menikah secara siri dengan Moerdiono. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Iqbal Ramadhan, yang lahir pada 5 Februari 1996. Namun, pernikahan mereka tidak bertahan lama, dan mereka bercerai pada 1998. Setelah perceraian tersebut, Iqbal Ramadhan tidak pernah bertemu dengan ayahnya.
Saat ini, Machica menikah dengan pria asal Pakistan, Chalid Mahmud, namun hubungan mereka juga berakhir dengan perceraian pada 28 Januari 2015. Machica kemudian berjuang keras untuk memperoleh hak atas anaknya, termasuk mengajukan aduan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap Moerdiono, yang dianggap melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.
Machica mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai hubungan perdata antara anak yang lahir di luar perkawinan dengan keluarga ayahnya. MK akhirnya mengubah Pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan No. 1/1974, yang sekarang mencakup hubungan perdata yang dapat dibuktikan dengan bukti ilmiah dan hukum.
Keputusan MK tersebut mendapatkan keberatan dari Margono, adik kandung Moerdiono, yang menunjuk OC Kaligis sebagai pengacara. Meski demikian, Machica tetap optimis karena istri sah dan anak-anak kandung Moerdiono menyambut baik keputusan tersebut.
Pengakuan Mengejutkan dan Kontroversi