Inklusi Warga Miskin Kota
Selain itu, Tri Bagus, Wakil Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat, menyarankan agar program ini dilaksanakan secara inklusif. Ia menekankan pentingnya melibatkan warga miskin kota tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pelaksana program.
Tri Bagus mengusulkan pembukaan dapur di wilayah padat penduduk sebagai pusat produksi makanan bergizi.
“Dengan langkah ini, siswa mendapatkan asupan gizi yang mendukung kesehatan dan pendidikan, sementara warga miskin yang terlibat memperoleh penghasilan tambahan,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Rani Nurani, Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jakarta. Ia menyebutkan bahwa data dari Kartu Anak Jakarta dapat digunakan untuk memastikan program tepat sasaran.
“Kartu ini memiliki korelasi kuat dengan kebutuhan dasar hidup warga miskin. Data tersebut dapat membantu pemerintah menjangkau keluarga yang benar-benar membutuhkan,” kata Rani.
Sebagai penutup, Sahrin Hamid, Dewan Pengarah WargaKota, mengingatkan Pramono-Doel untuk menepati janji kampanye mereka.
“Sebagian besar pemilih mereka adalah rakyat kecil. Kini saatnya melibatkan mereka dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat, termasuk pelaksanaan program sarapan bergizi gratis,” tegasnya.
BACA JUGA:Â Mengenal Boeing, Raksasa Pesawat Amerika yang Diminta Bangun Pabrik di Indonesia
Dengan demikian, forum ini menjadi momentum penting bagi pemimpin Jakarta untuk memprioritaskan program yang berpihak pada rakyat kecil, sekaligus membangun sinergi antar-lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.












