Klarifikasi
Melalui akun Instagram-nya, Merince menjelaskan bahwa aksinya bersifat religius. Ia menyebut niatnya hanya untuk mendoakan perdamaian di Israel, bukan menyampaikan dukungan politik. Merince juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan panitia Miss Indonesia.
Menariknya, Merince juga menyinggung soal konflik sosial di Papua yang menurutnya jarang mendapat perhatian publik. Ia menyayangkan bahwa isu tersebut tidak pernah menjadi bagian dari pembahasan nasional.
Reaksi Netizen
Sebagian besar netizen mendukung keputusan panitia Miss Indonesia. Mereka menilai, sebagai calon figur publik, Merince seharusnya memiliki wawasan global, kepekaan politik, dan rasa kemanusiaan yang tinggi.
Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang betapa kuatnya pengaruh jejak digital terhadap masa depan seseorang.
BACA JUGA:Â BBM Turun Sekarang, Tapi Bisa Naik Juli 2025 Gara-Gara Selat Hormuz
Meski niat awal Merince bersifat religius, publik tetap memandang simbol politik seperti bendera Israel sebagai sesuatu yang sensitif. Hal ini menunjukkan pentingnya diplomasi simbolik dalam kegiatan yang melibatkan nama negara.

 
																						










