RUANGBICARA.co.id – Episode 227 Kau Ditakdirkan Untukku menghadirkan rangkaian konflik yang memanas dari berbagai arah. Setiap karakter tampaknya kini berdiri di ambang keputusan besar, mulai dari paniknya Reno menjelang pernikahan hingga langkah nekat Cakra yang semakin memperkeruh suasana.
Kisah dibuka dengan Reno yang terlihat gelisah luar biasa di rumahnya. Kepanikan itu mendorongnya untuk menelpon Dara, seolah hanya suara Dara yang bisa meredakan rasa tak menentu dalam dirinya.
BACA JUGA: Spotify Wrapped 2025 Resmi Dirilis, Ini Cara Bagikan Tren Musikmu ke Media Sosial
Nisa yang melihat perubahan sikap Reno mencoba mengalihkan ketegangan dengan mengajak Reno pergi refreshing. Namun rencana itu tanpa sengaja terdengar oleh Miko yang lewat di depan kamar Reno. Tanpa pikir panjang, Miko langsung membocorkannya kepada Mae.
Saat Reno bersiap keluar, Mae menghadang dengan tegas. Menurutnya, calon pengantin tidak boleh berkeliaran sembarangan dan harus dipingit demi menjaga tradisi. Reno pun kembali kebingungan, terjebak antara kecemasan dan aturan keluarga.
Di tempat lain, Cakra menunjukkan tekad keras kepala. Meski pelipisnya masih diplester akibat kecelakaan, ia nekat mendatangi rumah Zaki. Zaki kaget melihat kedatangannya, terlebih karena ia sedang berada dalam tekanan dari dua sisi, ancaman dari Cakra dan juga Rafa.
Cakra mengungkap bahwa Rafa telah mengambil hasil tes DNA miliknya. Ia mulai mencurigai bahwa kecelakaan yang menimpanya bukan kejadian biasa, melainkan ulah orang suruhan Rafa untuk menghalanginya mendapatkan bukti penting itu. Ketegangan antara mereka kian memuncak, memunculkan pertanyaan besar: siapa sebenarnya yang bermain di balik layar?
Sementara itu, drama lain terjadi di kantor Devan. Alisha datang membawa sebuah sapu tangan, barang sederhana namun sarat makna. Ia meletakkannya di meja Devan sebagai bukti bahwa ia tahu Devan pernah menyusup ke kamar Michelle.
Devan tersudut. Ia tak bisa menjelaskan kebenaran karena khawatir menyinggung keluarga Alisha. Namun Alisha tak memberi ruang untuk berkelit. Ia menuntut penjelasan langsung dan jelas mengenai perbuatan Devan.
