RUANGBICARA.co.id – Baru-baru ini, media sosial Facebook diramaikan oleh kemunculan grup bernama ‘Fantasi Sedarah’.
Grup tersebut memicu keprihatinan publik lantaran berisi kesaksian dari para anggota mengenai fantasi seksual menyimpang terhadap keluarga dan orang-orang terdekat. Lebih mengejutkan lagi, jumlah anggota grup ini dilaporkan mencapai 41 ribu orang.
Oleh karena itu, banyak pihak menilai maraknya grup semacam ini tak lepas dari paparan pornografi yang terus menerus terjadi di Indonesia. Paparan tersebut dinilai dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang. Hal ini memunculkan pertanyaan besar: Apa dampak pornografi terhadap otak manusia?
BACA JUGA: Siapa Jobi Triananda Hasjim, Eks Dirut PGN yang Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas?
Secara ilmiah, kecanduan pornografi atau dikenal dengan istilah PMO (Porn, Masturbation, Orgasm) merupakan masalah serius yang dapat mengubah struktur dan fungsi otak.
Pada dasarnya, otak manusia dirancang untuk merespons rangsangan seksual sebagai bagian dari mekanisme reproduksi. Namun, ketika stimulus ini terjadi secara berlebihan dan terus-menerus, otak bisa mengalami ketidakseimbangan yang berdampak buruk pada kesehatan mental dan perilaku.
1. Struktur Otak
Pertama, struktur otak bisa mengalami perubahan akibat kecanduan pornografi. Penelitian menunjukkan bahwa bagian prefrontal cortex, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan dan pengendalian diri, dapat kehilangan volume materi abu-abu.
Akibatnya, kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan menahan dorongan impuls bisa menurun drastis.
2. Fungsi Otak
Selain itu, fungsi otak juga ikut terganggu. Paparan pornografi yang intens dapat melemahkan bagian otak yang mengatur kontrol diri dan logika.
Dampaknya, individu menjadi lebih mudah mengambil keputusan impulsif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
