RUANGBICARA.co.id – Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, menyisakan duka mendalam. Hingga Senin (6/10/2025), jumlah korban meninggal dunia terus bertambah dan tercatat sudah mencapai 59 orang. Ironisnya, enam korban di antaranya ditemukan dalam kondisi tidak utuh.
Kasubdit RPDO Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer, menyampaikan bahwa total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 72 orang. Dari jumlah tersebut, 59 orang dinyatakan meninggal dunia dan 13 lainnya selamat. Menurutnya, proses pencarian masih difokuskan pada sisi utara bangunan yang tidak terhubung dengan struktur utama.
BACA JUGA: Apa itu Fibromyalgia? Penyakit Berbahaya yang Diduga Diderita Mariah Carey
“Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” jelas Emi Freezer, Senin (6/10/2025).
Kendala Evakuasi
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menegaskan bahwa proses evakuasi dilakukan di sejumlah titik, mulai dari pintu masuk hingga area belakang pondok. Pada pencarian hari ketujuh, tim menemukan sejumlah bagian tubuh (body part) yang kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diidentifikasi oleh Tim DVI.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, mengungkap bahwa sebagian besar korban ditemukan di lantai satu bangunan musala. Namun, proses evakuasi mengalami kendala besar karena struktur beton tebal yang masih menempel di sisi kiri bangunan.