Selalu di Balik Layar, BIG Ungkap Peran Krusial dalam Keamanan dan Informasi Negara

Stasiun Pasut

Tak hanya soal peta, BIG juga memiliki peran vital dalam mitigasi bencana. “Kami punya stasiun pasut yang tersebar di lebih dari 200 titik di Indonesia, terutama di pelabuhan-pelabuhan besar,” terang Tommy.

Data dari stasiun pasut ini digunakan oleh BMKG untuk menentukan ada atau tidaknya potensi tsunami setelah gempa terjadi. “Pasokan datanya dari kami. Jadi saat BMKG merilis peringatan dini tsunami, sebenarnya ada kontribusi data dari BIG di situ,” ujarnya dengan bangga.

Namun di balik tanggung jawab besar itu, BIG menghadapi tantangan sumber daya manusia. “Kami cuma punya satu kantor di Cibinong, dengan sekitar 700 pegawai yang harus melayani 270 juta penduduk Indonesia,” ujar Tommy.

Ia menambahkan bahwa perubahan administrasi daerah yang terus berlangsung membuat pekerjaan mereka semakin dinamis. “Kadang baru saja peta wilayah selesai, pemerintah memekarkan daerah lagi. Jadi kami harus memetakan ulang,” katanya.

Meski demikian, BIG terus beradaptasi. “Sekarang ada moratorium pemekaran wilayah, jadi kami bisa merapikan ulang data geospasialnya,” tambahnya.

Tommy juga menyampaikan harapannya agar BIG lebih dikenal publik dan mendapat dukungan yang lebih besar dari pemerintah. “Kami berharap anggarannya bisa ditambah tahun depan. Dukungan seperti itu penting agar kami bisa melayani publik dengan lebih optimal,” ujarnya.

BACA JUGA: Komisioner KIP Rospita Vici Paulyn Ajak Publik Cerdas Memilah Informasi

Ia menegaskan bahwa meskipun BIG berada di balik layar, peran mereka sangat menentukan arah kebijakan nasional, terutama dalam hal keamanan data, batas wilayah, hingga mitigasi bencana. “Selama ini kami bekerja diam-diam, tapi dampaknya besar untuk negara,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *