3. Risiko Kanker
Lebih dari itu, bawang putih juga diyakini memiliki potensi untuk mencegah kanker. Sifat antikanker pada bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker sejak dini.
Tak hanya itu, kemampuannya dalam meredakan inflamasi turut membantu mencegah terbentuknya lingkungan tubuh yang kondusif bagi perkembangan kanker.
4. Batuk dan Pilek
Di samping manfaat di atas, bawang putih juga efektif untuk mengatasi batuk dan pilek.
Sebagai ekspektoran alami, bawang putih membantu mengencerkan dahak dan meredakan gejala. Ditambah lagi, sifat antibakterinya mampu melawan infeksi yang menjadi penyebab batuk dan pilek.
5. Risiko Neurodegeneratif
Terakhir, bawang putih berperan dalam menjaga kesehatan otak. Kandungan antioksidannya dapat melawan stres oksidatif dan inflamasi yang berkontribusi terhadap penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.
Dengan demikian, bawang putih juga membantu menjaga fungsi otak dan memperlambat penurunan daya ingat.
BACA JUGA:Â Apes! Alami Kecelakaan, Pengedar Obat Terlarang di Lebak Keciduk Bawa Barang Haram oleh Warga
Sebagai penutup, meskipun bawang putih memiliki banyak manfaat, konsumsinya tetap perlu diperhatikan. Terlalu banyak mengonsumsi bawang putih, terutama bagi mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, bisa menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya dalam jumlah besar.