Siapa Christianto Wibisono? Yang Disebut Warganet Alami Kisah Tragis Tragedi 1998 hingga Kabur ke AS

RUANGBICARA.co.id – Polemik tentang penulisan sejarah tragedi Mei 1998 kembali mencuat dan masih hangat untuk diperbincangkan.

Dalam podcast Total Politik, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP yang juga seorang sejarawan, Bonnie Triyana, menceritakan kisah pilu seorang wartawan senior yang rumah anaknya dibakar dan anaknya menjadi korban kekerasan seksual saat kerusuhan pecah.

Cerita tersebut langsung viral. Banyak warganet menyebut bahwa sosok yang dimaksud adalah Christianto Wibisono, pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) dan tokoh penting dalam dunia analisis kebijakan.

BACA JUGA: Manuver Baru Konglomerat Prajogo Pangestu Lewat CDIA di Bursa Saham

Lantas siapakah dia dan bagaimana ceritanya?

Tinggalkan Indonesia

Saat tragedi Mei 1998 terjadi, Christianto Wibisono berada di Jakarta untuk mengisi kuliah di Universitas Tarumanagara. Ia menyaksikan langsung situasi genting, termasuk penembakan mahasiswa Trisakti yang menyulut kemarahan publik.

“Saya baru pulang dari kampus jam dua siang. Jam lima sore, istri saya melihat Liputan 6 yang menyiarkan berita penembakan,” kenangnya dalam wawancara bersama Uni Lubis yang diunggah di YouTube IDN Times pada 2 Mei 2018.

Sore itu, putrinya, Yasmin Wibisono, menelepon untuk memberi tahu bahwa warga di Pantai Indah Kapuk (PIK) diminta mengungsi. Keesokan harinya, rumah putrinya benar-benar dibakar massa.

“Rumah anak saya hangus, kami tak bisa kembali ke sana,” ucapnya dengan suara bergetar.

Puncak tekanan terjadi pada 10 Juni 1998. Christianto mengaku menerima surat kaleng bernada rasis yang membuatnya memilih hijrah ke Amerika Serikat demi keselamatan keluarganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *